Jelang Ramadhan, Pemda Malteng Gelar Pasar Ramah Kaum Dhuafa
MASOHI, MALUKU CHANNEL ONLINE - Fenomena melejitnya sembilan bahan pokok jelang hari-hari besar keagamaan seakan menjadi lagu klasik disetiap tahun.
Melihat hal ini maka, Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tengah (Malteng) lewat beberapa dinas diantaranya: Dinas perindustrian dan perdagangan, dinas ketahanan pangan dan dinas perkebunan melakukan pasar murah jelang 1 Ramadhan 1445 H. Yang digelar pada, Senin (11/03/2024).
Operasi pasar yang dilakukan akhir-akhir ini dipasar Binaya Masohi seakan-akan tidak menjawab melonjaknya sembako dipasar Binaya Masohi.
Selama mata rantai distribusi logistik ini masih melewati berbagai alur yang birokratik maka kejadian ini tetap menjadi lagu wajib disetiap hari-hari besar keagamaan terutama jelang bulan suci ramadhan.
Dalam pantauan Media ini dipasar murah dilakukan sejak hari Minggu 10 sampai Selasa 12 Maret 2024. Pihak pemerintah menyiapkan sembako yang sangat urgent bagi masyarakat. Sembako tersebut diantaranya beras, gula, bawang merah, bawang putih dan minyak kelapa.
Proses untuk warga mendapatkan kupon untuk belanja dipasar murah hanya dengan menyerahkan Kartu Keluarga (KK) kepada pihak pemerintah kemudian dibacakan namanya oleh petugas pendataan dan diserahkan kupon untuk belanja sembako sesuai dengan kebutuhan.
Sembako yang dijual dengan kupon itu, dijual dengan kisaran harga diantaranya:
1. Beras 1 karung 5 kg Rp 50.000.
2. Gula 1 kg Rp 19.000.
3. Bawang merah 1 kg Rp 35.000.
4. Bawang putih 1 kg Rp 40.000.
5. Minyak kelapa 1 liter Rp 17.000.
Untuk besok hari Selasa pemerintah menyiapkan telur. Kegiatan ini diharapkan dapat menekan laju harga sembako dipasar Binaya Masohi terutama bagi Umat Muslim yang akan melaksanakan bulan suci ramadhan 1445 H.
Beberapa pembeli yang ditemui mengatakan, "Pasar murah ini katong sangat terbantu dan mengharapkan agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik," ungkap Warga.
Untuk pasar ramah kaum dhuafa dikhususkan kepada fakir miskin dan para janda yang sudah di data sejak awal oleh para Rukun Tetangga (RT) disetiap daerah.
Dalam proses ini tim yang menerima data kaum dhuafa dan pasar murah masih disatu meja. Sehingga, warga berjubel dimeja tim. Seharusnya dibagi per zona agar warga juga bisa diatur dengan baik bukan semerawut seperti tadi pagi. (MCL)