SMPN 21 Liang Malteng dan SMPN 9 Ambon Gelar Panas Pela Pendidikan Yang Ke-3

MASOHI, MALUKUCHANNELONLINE.COM - Bertempat dipelataran SMP Negeri 21 Liang Maluku Tengah (Malteng) Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng bersama SMPN 9 Kota Ambon Gelar Panas Pela Pendidikan yang Ke-3, yang mana Pertama kalinya dibuat pada Tahun 2013, Rajut Persaudaraan Sejati Hidup Orang Basudara, dengan Tema: "Lawan Bullying, Extrimisme dan Kekerasan, Rajut Persaudaraan Hidup Orang Basudara Melalui Pela Pendidikan" pada, Sabtu (29/01/2023).

Hal ini mempererat kembali Hubungan Persaudaraan yang sebelumnya telah dibangun oleh para Leluhur maka, SMPN 21 Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Malteng dan SMPN 9 Kota Ambon, kembali menggelar Panas Pela Pendidikan yang merupakan Media Kominikasi Berbasis Budaya yang dimiliki bersama, sebagai Orang Maluku tanpa membedahkan Agama.

Dari hasil Pantauan Media ini, terlihat para Siswa/Siswi Kedua Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini, melakukan Penjemputan para Tokoh yang hadir yakni, Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Polda Maluku, Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K, M.Si, Direktur ARMC Dr. Abidin Wakano, Ketua MUI dan Ketua Sinode Maluku, serta para Rombongan lainnya disambut dengan Tarian Cakalele dan Tarian Penjemputan.

Dikesempatan ini pula, Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Ambon, Lona Parinussa, S.Pd, M.Pd dalam Amanahnya mengatakan bahwa, Panas Pela kali ini bagaimana kita mengenang kembali Peristiwa Awal mula terjadinya Hubungan Persaudaraan yang Harmonis dan Rukun sejak Tahun 2013 sampai kini, dan Melalui Reuni ini bertujuan untuk menghangatkan kembali Hubungan Persaudaraan Pela Pendidikan antara dua Sekolah SMPN 9 Ambon dengan SMPN 21 Malteng dalam satu Ikatan Pela Gandong Pendidikan.

Hal ini pun, merupakan Agenda tetap yang dilakukan setiap Tahun Pelajaran dan dilakukan secara Bergantian di Kedua Sekolah ini, berbagai Kegiatan Pendidikan antar Kedua Sekolah Gandong ini Terjalin begitu Mesrah, sehingga ada Kegiatan Belajar Mengajar yang dilayani oleh Guru Kedua Sekolah ini tetap mempererat Kebersamaan.

Parinussa, dalam tambahannya mengatakan bahwa, melalui Panas Pela dengan Tema: lawan Bulling Ekstrimisme dan kekerasan Rajut Persaudaraan Sejati Orang Basudara melalui Pela-pela Pendidikan kita akan mengukur Sejarah baru bagi Anak Cucu, dan Prasasti Pela Pendidikan yang ada di SMPN 9 Ambon sama juga yang ada di SMPN 21 Liang Malteng.

"Diharapkan agar Praktek-praktek baik dari Kegiatan Panas Pela Pendidikan ini, menjadi Motivasi Hidup saling menghargai Perbedaan, semakin Rukun dalam memajukan Pendidikan Anak-anak Bangsa," tutup Parinussa.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMPN 21 Liang Malteng, Suriani Wael, S.Hi  dalam paparannya mengatakan bahwa, Kegiatan Panas Pela Pendidikan yang digelar pada hari ini sangat bermakna untuk Memupuk Tali Persaudaraan antara Kedua Sekolah, saya pun mengharapkan agar kedepan acara Panas Pela Pendidikan ini bisa lebih Meriah lagi, karena bukan saja sampai disini tetapi bisa Berlanjut di Tahun-tahun yang akan datang.

"Dengan Kapata Adat Persaudaraan, Mae Ami Howa He Imi, Iki Usika Basudara, Iki Usika Perna Puna Janji, Mai Iki Heta Panji Sei Hari Hatu, Hatu Hari Esapany," kata Wael.

Puncak Pelaksanaan Kegiatan Panas Pela Pendidikan ditandai dengan Memakan Siri dan Pinang antara Kedua Kepala Sekolah SMPN 21 Liang Malteng dan SMPN 9 Ambon, serta para Guru Penggagas dari Kedua Sekolah didampingi oleh Direktur, ARMC Dr. Abidin Wakano, serta Pembacaan Ikrar dari Kedua Ketua OSIS SMPN 21 Liang Malteng dan SMPN 9 Ambon.

Dan juga Penandatangan Prasasti Perdamaian Pendidikan Orang Basudara (POB) Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Ambon, Lona Parinussa, S.Pd, M.Pd dan SMPN 21 Liang Malteng, Suriani Wael, S.Hi yang diketahui oleh Kadensus 88 AT Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom, S.I.K, M.Si dan Direktur ARMC, Dr. Abidin Wakanno.

Disela-sela Kegiatan Panas Pendidikan ini, Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Polda Maluku, Irjen. Pol. Marthinus Hukom kepada sejumlah Awak Media mengatakan bahwa, Kapital Sosial adalah salah satu Benteng dari pada Masyarakat untuk Mengantisipasi Interpensi-interpensi Nilai-nilai Global dari Banjirnya Teknologi dan Informasi.

"Pela Gandong adalah salah satu Benteng Sosial dan perlu diingat bahwa, secara Historis pernah dilanda oleh Kerusuhan Konflik Bencana Kemanusiaan tapi dengan Nilai ini, mencoba kembali untuk membentengi Masyarakat, sehingga apa yang telah terjadi, itu tidak boleh terulang kembali," ucap Hukom.

Hukom, mengatakan bahwa, untuk mengingat kembali Konflik Kemanusiaan yang pernah terjadi di Daerah ini adalah suatu Sejarah dan Pelajaran dan tidak ada yang menang hanya ada Kehancuran akan Nilai Sosial dalam Pela Gandong, ini bukan saya ingin Mengingat-ingat kembali Konflik tapi Konflik itu menjadikan kita sebagai suatu Sejarah dan Pelajaran bahwa, tidak ada yang Menang dalam Konflik yang ada, yang ada hanya Kehancuran akan Nilai Sosial dalam Pela Gandong.

"Apa yang telah terjadi tidak boleh terulang kembali, karena Konflik ini ujungnya adalah terjadi Segregasi Sosial dan kembali menutup lagi Sekat-sekat Perbedaan dan ini tidak boleh hanya sekedar Retorika tapi ini harus dibangun dalam Kesadaran kita baik Kesadaran Pribadi maupun Kesadaran Koleksi," ujar Hukom.

Hukom, dalam tambahannya mengatakan bahwa, saya hadir disini Bagian dari upaya Negara Hadir untuk kembali menghilangkan Sekresi atau Perbedaan dan melihat kedepan untuk Membangun Bangsa serta Manusia sebagai Pemerintah khususnya Polri dengan jangan melihat muncul dulu sebagai satu Ancaman Faktual, lebih baik Mengantisipasi secara apa namanya lebih awal dengan Membangun Nilai-nilai Sosial yang ada Merevitalisasi dan Konseptualisasi Nilai-nilai Sosial.

Direktur ARMC, Dr. Abidin Wakano ditempat yang sama, kepada Awak Media mengungkapkan bahwa, Panas Pela Pendidikan yang dilakukan antara Kedua Sekolah yakni SMPN 21 Malteng dan SMPN 9 Ambon adalah suatu Proses Repitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal itu sendiri, hal ini juga Bagian dari Proses Belajar untuk saling memahami bahwa, ada Perbedaan tapi tidak bisa Hidup Terpisah, Belajar untuk Perbedaan tetapi Hidup bersama dalam Perbedaan tersebut.

Hal ini juga Menginspirasi bagi Generasi Muda pada hari ini, untuk Terhindar dari Proses Bullyng dan mereka punya Masa Depan serta tidak bisa Hidup sendiri Ditengah-tengah Masyarakat yang berbeda.

"Salah satu Pilar Pendidikan yang sangat Penting itu adalah bagaimana Belajar untuk Hidup bersama, hal ini sangat Penting untuk Generasi Muda, mengingat pada hari ini Menguatnya Politik Identitas, yang mana Repiutulisasi Kearifan Lokal dalam Mengahadapi Perkembangan Zaman yang ada," tutup Wakano. (MCJ)
Maluku Tengah 8085711664744600586

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Beranda item

IKLAN

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC