Loading...

Bahasa Adat di Negeri Nasarani Sudah Punah

Richard Lailossa,SH
AMBON, Malukuchannel.com - Provinsi Maluku Terkenal Dengan Bumi Raja-Raja Adatnya yang begitu kental dan sangat luar biasa, serta beragam bahasa adat yang digunakan namun sebagian besar sudah punah di negeri-negeri Nasarani.

Bahasa adat yang dipergunakan untuk kita anak-anak Maluku hampir sebagian besar sudah punah dan ini terjadi pada negeri/desa yang mayoritas Nasarani,”kata Raja Negeri Waraka, Richard Lailossa,SH di Ambon, Jumat (10/08/2018).

Menurut Lailosa, hal ini terjadi karena pengaruh dari bangsa asing dan penjajahan dulu sehingga bahasa adat tidak lagi digunakan sebagai bahasa keseharian, kecuali pada acara adat seperti pelantikan Raja maupun acara negeri lainnya.

Sedangkan untuk basudara yang beragama Muslim bahasa adat atau bahasa tanah masih dipergunakan dengan baik dan dikembangkan sampai sekarang.

Lailossa memberikan solusi seperti, kita harus membangun kembali bahasa adat di negeri-negeri Nasarani seperti di Pulau Seram yang menggunakan bahasa Alune.

Sebagai contoh, di negeri Waraka masih tetap menggunakan bahasa adat dan yang lebih banyak menggunakan bahasa wemale dan Alune adalah Seram Bagian Barat(SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Seram Utara dan Seram Selatan.

Dikatakan, budaya seperti bahasa adat perlu dipertahankan dan menjadi perhatian khusus bagi para kepala Adat, agar ke depan dapat membuat kurikulum di sekolah sebagai aset budaya kita.

“Saya sangat prihatin dengan kondisi budaya kita sekarang ini karena saat orang datang untuk bicarakan masalah adat, agak sulit karena kita tidak bisa berbahasa adat,”
kesalnya.

Untuk simbol-simbol dan negeri adat ada beberapa kriteria yang harus dimiliki seperti: mempunyai Baileo, Batu Pamale, Negeri lama, ada Pemerintahan adatnya yakni Saniri dan Raja, Raja harus dari mata rumah Parentah turun temurun, seperti yang ada di Negeri Waraka. (MC)
Malteng 284031238249342011

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC