BPS: NTP Maluku Desember 2016 Sebesar 100,67
https://www.malukuchannelonline.com/2017/01/bps-ntp-maluku-desember-2016-sebesar.html
"Penurunan ini disebabkan terjadinya peningkatan indeks harga yang diterima petani (IT) sebesar 0,44 persen, lebih rendah dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani (IB) tercatat sebesar 0,60 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Selasa (3/1/2017).
Dumangar mengatakan, pencapaian NTP tertinggi pada Desember 2016 masih terjadi di sub sektor tanaman hortikultura yang mencapai 111,11. Sedangkan, NTP terendah di sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang masih bertahan pada level di bawah 100 yaitu sebesar 92,00.
"Penurunan NTP disumbangkan oleh turunnya NTP pada tiga sub sektor yaitu tertinggi pada sub sektor tanaman hortikultura sebesar 1,22 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,87 persen dan sub sektor peternakan sebesar 0,45 persen," ujarnya.
Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan rakyat, dan sub sektor perikanan, lanjutnya, mengalami peningkatan NTP masing-masing sebesar 1,09 persen dan 0,96 persen.
Dumangar mengemukakan, NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada Desember 2016 sebesar 100,01 atau turun sebesar 0,29 persen dibanding November 2016 yang tercatat sebesar 100,31.
Pada Desember 2016 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,71 persen yang disebabkan oleh lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks atau inflasi perdesaan.
Tertinggi pada kelompok bahan makanan 1,34 persen, diikuti kesehatan sebesar 0,49 persen, kelompok sandang 0,25 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen, kelompok perumahan sebesar 0,08 persen.
Sedangkan untuk kelompok pendidikan , rekreasi dan olahraga ternyata tidak mengalami perubahan dibanding November 2016.
Untuk nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Desember 2016 tercatat sebesar 119,50 naik sebesar 0,39 persen dibanding November 2016 yang tercatat sebesar 119,04.
